Judulnya kok cuma dibolak-balik? Berikut sedikit penjelasannya…
Dari Lukman Al Hakim, sesungguhnya dia berkata kepada anaknya: “Janganlah engkau memperbanyak makan dan tidur, karena orang yang memperbanyak keduanya dihari kiamat nanti dapat menjadi miskin dari amal saleh”.
Kenapa makan dan tidur yang menjadi sasaran perkataan Lukman kepada anaknya?
Bukankah keduanya adalah penunjang bagi kehidupan manusia?
Benar memang keduanya adalah penunjang hidup tapi buka berarti harus berlebihan.
Khusus untuk makan dan tidur Abu bakar Ash Shidiq pernah bertutur “dalam banyak makan terdapat sedikitnya ibadah,sebab apabila manusia memperbanyak makan badan menjadi berat dan dua buah matanya mengalahkannya (karena kantuk) serta lambatlah seluruh anggota badannya (karena lemas), lalu tak ada satupun yang berarti datang darinya walau ia berusaha, kecuali hanya tidur terus.
Jadilah ia menjadi seperti bangkai yang sia-sia.”
Engkau adalah apa yang kau makan. Apabila yang kau makan adalah barang haram, maka darah yang mengalir di dalamnya juga haram dan akan selalu membuatmu berbuat sesuatu yang haram.
Apabila yang kau makan adalah barang yang halal, maka halal pula darah yang mengalir di dirimu, dan hal itu akan mendorongmu untuk berbuat baik.
Apabila engkau makan untuk menyambung hidup, maka engkau telah menjalankan kodratmu sebagai manusia.
Tapi apabila kau hidup hanya untuk makan, maka hidupmu telah menyimpang dari tujuan hidup yang sesungguhnya.
Makan untuk hidup, adalah makan sesuatu yang halal dan thayyib secukupnya saja. Yakni tidak berlebih–lebihan.
Dalam hal ini Rasulullah menganjurkan kita untuk makan apabila lapar dan berhenti makan sebelum merasa kenyang. Dan beliau juga bersabda: “Janganlah kamu membuat mati hati dengan banyak makan dan minum, karena hati dapat mati seperti tanaman apabila terlalu banyak air”.
Seperti juga yang di isyaratkan dalam Alquran, “makan dan minumlah jangan berlebih-lebihan”(QS:7 ; 31).
Article created using WordPress-2.2.2 for Android-4.1.1
Tidak ada komentar :
Posting Komentar